“𝙎𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙜𝙪𝙣 𝙢𝙖𝙨𝙟𝙞𝙙 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙬𝙖𝙡𝙖𝙪𝙥𝙪𝙣 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙡𝙪𝙗𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙗𝙪𝙧𝙪𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙡𝙪𝙧 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙠𝙚𝙘𝙞𝙡, 𝙢𝙖𝙠𝙖 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙪𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙜𝙞𝙣𝙮𝙖 (𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝) 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙞𝙩𝙪 𝙥𝙪𝙡𝙖 𝙙𝙞 𝙨𝙪𝙧𝙜𝙖.” (𝙃𝙍. 𝙄𝙗𝙣𝙪 𝙈𝙖𝙟𝙖𝙝)
Masjid di pesantren tidak hanya berfungsi sebagai tempat shalat berjamaah lima waktu, tetapi lebih dari itu masjid memiliki peran yang strategis dalam proses pendidikan dan pembelajaran di pesantren. Kyai pimpinan pesantren dapat menyampaikan nasehat-nasehatnya kepada para santri di masjid. Demikian juga para ustadz suyukh (ustadz senior) juga dapat memberikan taushiyahnya kepada para santri di masjid. Yang tidak kalah pentingnya, masjid juga sebagai tempat pembelajaran Alquran bagi para santri, baik belajar membaca secara morattal atau membaca indah dengan lagu.
Masjid juga merupakan tempat latihan imamah (menjadi imam shalat berjamaah) bagi para santri kelas 6, khususnya bagi mereka yang telah lulus seleksi imamah. Adapun santri kelas 6 KMI yang belum lulus seleksi imamah, tidak diperbolehkan menjadi imam shalat berjamaah di masjid pesantren, sampai mereka dinyatakan lulus dalam seleksi imamah tersebut. Dengan pendidikan imamah ini, para santri lulusan KMI AUFIA diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi imam shalat berjamaah dimana pun mereka berada.
Masjid juga merupakan sarana sosialisasi bagi para santri. Pada waktu-waktu senggang, atau pada saat-saat menunggu datangnya waktu shalat berjamaah, sebagian santri memanfaatkan masjid sebagai sarana tukar informasi dan diskusi non formal, ngobrol, bercengkrama memperbincangkan kehidupan mereka di pesantren, dan bahkan kehidupan mereka setelah lulus dari pesantren nanti. Dengan adanya komunikasi semacam ini, akan terbentuklah ukhuwwah yang erat di antara santri, sehingga terjalin kehidupan yang harmonis di antara memreka, baik ketika mereka berada di pesantren, dan bahkan setelah mereka lulus dari pesantren dan kembali ke daerah masing-masing.
Di samping itu, masjid juga berfungsi sebagai sarana menyampaikan berbagai informasi, baik yang dilakukan oleh bagian penerangan organisasi santri, maupun oleh para ustadz pembina. Di masjid, kyai dan para ustadz juga memberikan nasehat, arahan, dan tuntunan agar para santri selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya, dan mengaplikannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik selama mereka tinggal di pesantren, maupun nanti setelah mereka menamatkan studinya dari pesantren.
Masjid yang terdapat di Komplek Pesantren AUFIA saat ini sebuah musala kecil dimana masih dalam proses pembangunan untuk memperbaharui dan memperkuat konstruksinya yang sudah mulai lapuk dimakan usia, karena sejak dibangun pertama kali pada tahun 80-an belum pernah direnovasi secara besar-besaran.
Alhamdulillah, Yayasan Pesantren Indonesia Mulya insya Allah akan memulai pembangunan masjid yang diberi nama “Karomatul Aufia” dengan spesifikasi rencana bangunan 2 lantai serta luas 1296 m2 yang terletak di Jalan Bypass Chevron Rumbai Minas Km 10,5 RT04/ RW01, Kelurahan Minas Jaya, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak.
Insya Allah masjid dan pesantren tersebut akan menjadi tempat ibadah, belajar serta menjadi hunian yang sangat layak bagi anak-anak yatim dhuafa dari berbagai pelosok daerah, yang senantiasa diramaikan dengan lantunan ayat-ayat suci Alquran maupun senandung sholawat dari bibir mungil para kekasih Allah (anak-anak yatim dhu’afa).
Berapapun yang kita wakafkan niscaya menjadi ladang untuk mendulang banyak pahala kebaikan yang akan terus mengalir bahkan saat kita sudah tak lagi ada di dunia ini (wafat).
Mari ikut aktif membantu share/membagikan informasi penggalangan dana ini sebagai amal kebaikan dan niatkan hanya mengharap rida Allah.

INI JENIS WAKAF UANG DAN TATA KELOLANYA, SIMAK YUK!
Wakaf secara harfiah artinya menahan (wakafa). Maksudnya, menahan harta untuk...
Selengkapnya